frequently asked questions.
Everything you need to know about our waste management and recycling services.
1. Jenis data apa yang dikumpulkan Sampah Watch?
Kami mencatat volume sampah masuk, komposisi (organik, anorganik, residu), diversion rate, emisi CO₂ yang dihindari, hingga tonase material daur ulang, RDF, dan plastik terverifikasi.
2. Apakah Sampah Watch hanya untuk sampah rumah tangga?
Tidak. Sampah Watch bisa digunakan untuk sampah domestik, komersial, hingga operasional TPST/TPA. Sistem ini fleksibel untuk Pemda, korporasi FMCG, maupun komunitas pengelola sampah.
3. Bagaimana proses verifikasi data?
Setiap batch sampah memiliki QR code unik yang bisa dipindai untuk melihat dokumen resmi (Data Primer, Certificate of Diversion, Carbon Emission Reduction, Plastic Credit). Semua dokumen dapat diverifikasi publik secara online.
4. Apakah Sampah Watch bisa dipakai untuk limbah B3?
Tidak. Fokus utama adalah sampah domestik non-B3. Namun ke depannya, sistem kami mungkin saja dapat diperluas untuk monitoring limbah B3 dengan tambahan modul sesuai regulasi nasional.
5. Area mana saja yang sudah menggunakan Sampah Watch?
Pilot project kami berjalan di Bali (Bali Waste Cycle) dan Bandung (TPST Ingram), dengan rencana ekspansi ke berbagai kota di Indonesia.
6. Bagaimana Sampah Watch mendukung lingkungan?
Dengan mengurangi sampah yang masuk ke TPA, menghasilkan RDF untuk substitusi batubara, serta mencatat kredit plastik dan karbon yang bisa dimonetisasi.
7. Apa manfaat utama bagi Pemerintah Daerah dan perusahaan?
Pemda bisa menghemat tipping fee dan meningkatkan transparansi, sedangkan perusahaan dapat memenuhi kewajiban EPR, membuat laporan ESG, dan menarik green finance.
8. Bagaimana cara bergabung dengan Sampah Watch?
Cukup hubungi tim kami melalui form Contact Us. Kami akan membantu setup dashboard, training, dan integrasi ke sistem operasional Anda.