Ketika kita berbicara tentang pengelolaan sampah, seringkali fokusnya ada pada pengangkutan dan pembuangan ke TPA. Namun, yang sering terlewat adalah data dasar yang sebenarnya bisa menjadi fondasi perubahan besar: Data Primer sampah.
Apa itu Data Primer Sampah?
Data Primer adalah catatan detail mengenai komposisi sampah yang masuk ke fasilitas pengolahan. Umumnya dibagi ke dalam tiga kategori utama:
- Organik: sisa makanan, daun, limbah dapur (misalnya 65% dari total timbulan).
- Anorganik: plastik, kertas, logam, kaca (±25%).
- Residu: material yang tidak bisa didaur ulang, seperti popok atau styrofoam (±10%).
Pencatatan ini bukan sekadar angka. Ia adalah peta jalan yang menentukan seberapa besar potensi daur ulang, RDF (Refuse-Derived Fuel), maupun kredit karbon dan plastik yang dapat dihasilkan.
Kenapa Penting?
- Dasar Laporan ESG yang Kredibel
Investor, pemerintah, dan mitra bisnis menuntut transparansi. Data primer memungkinkan penyusunan laporan ESG (Environmental, Social, Governance) berbasis bukti, bukan perkiraan. - Mencegah Double Accounting
Tanpa data tertelusur, potensi klaim ganda (misalnya kredit karbon atau plastik) sangat tinggi. Dengan sistem seperti Sampah Watch, setiap batch sampah memiliki QR code unik yang bisa diverifikasi publik. - Membuka Akses Green Finance
Green bond, dana hijau, hingga offset karbon hanya bisa diakses jika ada data yang tervalidasi. Data primer adalah kunci agar sampah yang dikelola bisa masuk ke ekosistem finansial berkelanjutan. - Efisiensi Operasional
Dengan mengetahui proporsi organik, anorganik, dan residu secara presisi, TPST atau Pemda bisa merencanakan mesin, tenaga kerja, dan biaya operasional lebih tepat.
Studi Kasus Nyata
Di TPST Ingram, Bandung, pencatatan Data Primer pada 1.000 kg sampah domestik menunjukkan:
- 65% organik, berpotensi jadi kompos atau bioenergi.
- 25% anorganik, berhasil didaur ulang sebesar 0.15 ton.
- 10% residu, menghasilkan 0.07 ton RDF (bahan bakar substitusi batubara).
Dari data ini, tercatat pengurangan 0.9184 tCO₂-eq emisi dan penerbitan 66 kredit plastik senilai Rp264.000.
Penutup
Ketertelusuran sampah bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Data Primer adalah pintu masuk menuju transparansi, keberlanjutan, dan monetisasi dalam ekonomi sirkular. Dengan dokumentasi yang rapi dan bisa diverifikasi publik, sampah berubah dari sekadar masalah menjadi aset bernilai.
Leave a Reply