Setiap ton sampah yang menumpuk di TPA bukan hanya memakan ruang, tapi juga menghasilkan gas rumah kaca, terutama metana (CH₄) yang dampaknya jauh lebih kuat dibandingkan karbon dioksida. Namun, dengan teknologi pengelolaan yang tepat, sampah justru bisa menjadi jalan untuk mengurangi emisi sekaligus membuka peluang kredit karbon.
Mengapa Jejak Karbon dari Sampah Penting?
Menurut berbagai studi, sampah organik yang membusuk di TPA adalah salah satu penyumbang metana terbesar. Gas ini punya potensi pemanasan global 28 kali lebih besar daripada CO₂ dalam periode 100 tahun. Artinya, mengurangi sampah ke TPA berarti langsung menekan emisi karbon dalam skala besar.
Tiga Mekanisme Pengurangan Emisi
- RDF (Refuse-Derived Fuel)
Sampah residu yang tidak bisa didaur ulang bisa diolah menjadi RDF, bahan bakar alternatif pengganti batubara. Setiap ton RDF yang dipakai berarti ada batubara yang tidak dibakar.
Contoh nyata: 0.07 ton RDF menggantikan 0.056 ton batubara, setara 0.154 ton CO₂ yang berhasil dihindari. - Diversion Rate
Semakin tinggi tingkat diversion (sampah yang dialihkan dari TPA ke daur ulang atau RDF), semakin besar potensi emisi yang bisa dicegah. Di TPST Ingram Bandung, diversion rate mencapai 22%, artinya hampir seperempat dari total sampah tidak lagi berakhir di TPA. - Pencegahan Metana
Dengan mengalihkan sampah organik, proses pembusukan yang menghasilkan metana bisa dikurangi drastis. Dari 1.000 kg sampah, pencegahan setara 0.7644 tCO₂eq hanya dari CH₄ yang tidak terlepas ke udara.
Contoh Perhitungan Nyata
Pada satu periode pencatatan di TPST Ingram Bandung:
- CH₄ avoided: 0.0273 ton CH₄ (≈ 0.7644 tCO₂eq).
- Substitusi batubara via RDF: 0.056 ton (≈ 0.154 tCO₂).
- Total emisi terhindar: 0.9184 tCO₂eq.
Bayangkan jika angka ini dikalikan dengan ratusan TPST di Indonesia. Potensinya bisa mencapai ribuan hingga jutaan ton CO₂eq per tahun.
Dari Emisi ke Kredit Karbon
Semua data ini tidak berhenti sebagai laporan teknis. Dengan sistem Sampah Watch, angka pengurangan emisi tersebut didokumentasikan dalam Carbon Emission Reduction Statement yang bisa diverifikasi publik.
Inilah dasar lahirnya kredit karbon — instrumen finansial yang memungkinkan pemerintah daerah, perusahaan, atau komunitas mengonversi aksi lingkungan menjadi aset bernilai di pasar karbon.
Penutup
Menghitung jejak karbon dari sampah bukan sekadar angka. Ini adalah bukti nyata bahwa sampah bisa menjadi solusi krisis iklim. Dengan RDF, peningkatan diversion rate, dan pencegahan metana, ribuan ton CO₂eq bisa dihindari. Dan berkat sistem verifikasi digital, semua itu dapat dikonversi menjadi kredit karbon yang sah dan bernilai ekonomi.
Leave a Reply